Kompetensi Profesi Insinyur
sertifikat keprofesian teknik, atau insinyur mulai banyak digandrungi oleh sarjana teknik. Hal ini karena insinyur merupakan pengakuan akan profesionalitas seorang engineer di dalam negeri maupun global. Lantas, melihat perannya yang signifikan, apa saja kompetensi yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi insinyur?
Hal ini dibahas oleh Ir Akhmad Bukhari Saleh, salah satu pembicara dalam Lokakarya Majelis Penilai yang diadakan oleh Badan Pelaksana Sertifikasi PP PII (Persatuan Insinyur Indonesia) bekerja sama dengan PII Wilayah Jawa Timur Selasa(12/12). Saleh, sapaan akrabnya menuturkan seorang insinyur adalah seorang profesional dalam bidang teknik. “Hal ini berarti insinyur harus siap bertanggungjawab secara hukum, bahkan siap digugat kalau salah,” jelasnya.
Untuk itu, syarat pertama untuk menjadi insinyur adalah dengan memelihara profesionalitasnya. Salah satunya yakni dengan memelihara kemutakhiran pengetahuannya agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi.
Untuk memastikan agar insinyur tidak ketinggalan teknologi, sertifikat insinyur tidak berlaku seumur hidup seperti ijazah Sarjana Teknik (S.T.). “Sertifikat insinyur harus diperbarui setiap lima tahun sekali melalui program Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB),” ujar Ketua Badan Pelaksana Sertifikasi Insinyur Persatuan Indinyur Indonesia (BPSI PII) ini.
Integritas Moral
Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti: Sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
Integritas dan Komitmen dalam Bekerja
Oleh: Pak Iriawan Hartana
“Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan "T u j u a n n y a" sekalipun semua orang meninggalkannya.” (Anonym)
Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat. Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti:
- Sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
- Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuanyang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Jenis Penyimpangan Proyek Kontruksi
BPK: 6 Jenis Penyimpangan Proyek Hambalang
OLEH: TEMPO.CO
JUMAT, 23 AGUSTUS 2013 13:44 WIB
Hadi Poernomo. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Laporan audit investigatif tahap kedua Hambalang oleh Badan Pemeriksa Keuangan mengindikasikan kerugian negara senilai Rp 463,67 miliar. "Kerugian karena penyimpangan dan penyalahgunaan yang mengandung unsur pidana oleh pihak-pihak terkait," kata Hadi ketika menyampaikan hasil laporan ke Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat, 23 Agustus 2013.
Penyimpangan pertama, kata Hadi, menyangkut penyalahgunaan pengurusan hak atas tanah. Kedua, terjadi pada kesalahan pada pengurusan izin pembangunan. Kesalahan ketiga terjadi pada proses pelelangan. Penyimpangan juga terjadi pada persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan persetujuan kontrak tahun jamak. Kelima, BPK menemukan pelanggaran pekerjaan konstruksi. Terakhir, BPK mendapatkan pembayaran dan aliran dana yang diikuti rekayasa akuntansi.
Hadi mengatakan pada proses persetujuan Rencana Kerja dan persetujuan Kontrak Tahun Jamak, BPK menemukan pencabutan Peraturan Menteri Keuangan No 56/PMK.02/2010 yang diganti dengan 194/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Konttrak Tahun Jamak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. "Pencabutan ini menyebabkan penurunan makan di persetujuan kontrak tahun jamak," ujar dia.
Beberapa permasalahan dalam proses konstruksi, berkaitan dengan beberapa aspek:
Keterkaitan antara waktu, biaya, dan mutu dalam sebuah proyek
Keterkaitan antara waktu, biaya, dan mutu dalam sebuah proyek
Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut alam bentuk bangunan fisik secara efisien dan efektif. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek teknik pelaksanaan manajemen konstruksi itu sendiri dalam penyelenggaraannya. Beberapa ruang lingkup pekerjaan yang menjadi aspek teknik dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 8.1 : Struktur pendekatan untuk manajemen proyek dengan variabel ruang llingkup kegiatan yang merupakan aspek tekniknya.
(Sumber : Turney J. Rodney : “The Handbook of Project Based Management”, McGraw-Hill Book Company, Berkshire, Maidenhead, England, 1991)
Dari gambaran sistematika di atas, dapat disebutkan bahwa proses proyek konstruksi dimulai dengan perencanaan dan diakhiri dengan serah terima. Selama proses berlangsung, beberapa aspek teknik yang berkaitan dengan proses, perlu diketahui. Aspek teknik yang umum dilakukan terdistribusi dalam :
– Perencanaan (planning)
– Penjadwalan (scheduling)
– Pengendalian (controling)
Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu menghasilkan bangunan fisik yang mempunyai variabel biaya-mutu-waktu yang optimal. Sebagaimana diketahui secara tradisional bahwa ketiga variabel tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi, yang umumnya dikenal sebagai Biaya – Mutu – Waktu.
- .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar