MASALAH SUMBER DAYA AIR
Air merupakan faktor terpenting dalam kehidupan di muka bumi ini. Dari air bermula kehidupan di dunia oleh karenanya peradaban tumbuh dan berkembang. Sederhananya, tanpa air peradaban akan surut dan bahkan kehidupan akan musnah karena bumi akan menjadi sebuah bola batu dan pasir raksasa yang luar biasa panas, masif dan mengambang di alam raya menuju kemusnahan. Air menopang kehidupan manusia, termasuk kehidupan dan kesinambungan rantai pangan makhluk di muka bumi. Karena itulah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan bahwa air merupakan hak asasi manusia; artinya setiap manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian air.
Berkurangnya daerah hijau terkait mengenai penggunaan lahan di daerah perkotaan juga menjadi pemicu rendahnya kualitas air. Penggunaan lahan diartikan sebagai setiap bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik materil maupun spiritual.
Menurunnya kualitas dan kuantitas air akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan hidup, agar pemanfaatan air dapat optimal tanpa menimbulkan dampak negatif, maka dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan panduan perencanaan pendayagunaan air sebagai acuan dalam perencanaan pendayagunaan air yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang meliputi kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan air.
PEMBAHASAN
Permasalahan SDA Dari Sisi Pasokan Air
Pengaruh global climate change
Pengaruh global climate change (efek rumah kaca), pemanasan global dan semacamnya menyebabkan semakin sering dan semakin besarnya intensitas “extreme climate events” sebagaimana dua kejadian yang berlawanan yang kita alami akhir-akhir ini yaitu LaNina (fenomena/curah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam kurun waktu lama di suatu tempat) dan ElNino (fenomena kekeringan yang belangsung dalam kurun waktu lama di sutu daeran).
Kerusakan DAS
Semkin meluasnya degradasi DAS dan sekin tingginya sedimen tasi akibat pembabatan hutan dan praktek pertanian serta perkebunan yang tidak mengikuti aspek konservasi tanah dan air yang didorong oleh tekanan kependudukan dan meningkatnyakegiatan ekonomi dan tata guna tanah serta tata ruang yang tidak kondusif.
Kerusakan sumber air
Menyempitnya sungai-sungai karena tingginya tingkat kandungan lumpur akibat erosi dan sedimentasi yang disebabkan rusaknya DAS maupun akibat sampah yang menyempit akan menyebabkan melimpahnya aliran air sungan di waktu banjir melanda. Adanya situ-situ yang dikonversi menjadi daerah pemukiman menyebabkan semakin menurunnya resapan untuk “recharge” air tanah. Tercemarnya sumber-sumber air seperti sungai, danau, dan waduk oleh limbah indutri, penduduk, maupun pertanian.
Krisis air
Semakin meningkatnya kekurangan air dan konflik antara pemakai tentang penggunaan air yang terjadi terutama pada musim kemarau di daerah-daerah rawan air meskipun siklus hujan relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena disatu sisi pasokan air alamiah (curah hujan) relatif sama tapi kualitas air yang secara alamiah mengalir di sungai menurun akibat menurunnya fungsi resapan dari DAS serta pencemaran air sungai akibat perilaku bahwa sungai adalah tempat pembuangan sampah yang paling mudah di jumpai. Disisi lain, kebutuhan air semakin meningkat akibat pertumbuhan ekonomi, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pasokan air dan kebutuhan akan air.
Pencemaran air tanah
Pada beberapa tempat air tanah telah tercemar oleh intrusi air laut dan limbah domestik dan industri. Hal ini akanmemgahayakan penduduk yang menggunakannya sebagi air minum serta air untuk mandi.
Ancaman hujan asam
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hujan asam terjadi karena polusi di udara telah mencapai ambang yang membahayakan dan ketika hujan turun maka air yang ada pada DAS, danau, waduk dan sebagainya yang ada pada kawasan terjadinya hujan akan tercemar zat kimia berbahaya yang terkandung dalam hujan asam. Fenomena ini biasanya terjadi di kota-kota besar.
Permasalahan Dari Sisi Penggunaan
Dampak pertambahan penduduk
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk pastinya menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinnggi. Hal ini dapat mengakibatkan tanah atau lahan sebagai peresapan air semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman dan lahan pertanian.
Setiap tahunnya, hutan dibuka untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman. Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang alami telah ditebang ataurusak parah. Hal ini tentunya mengakibatkan banyaknya tanaman yang mati dan tidak dapat lagi menyanggah tanah sehingga terjadi longsor serta tidak ada lagi daerah serapan yang mampu menyerap air sehingga terjadilah bencana banjir.
Dampak pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang dimanifestasikan dalam meningkatnya kegiatan industri, jasa dan perkotaan memerlukan dukungan dari berbagai sektor diantaranya penyedia air baku. Kebutuhan akan air baku untuk keperluan industri, jasa, dan perkotaan diperkirakan akan meningkat sebesar 2 sampai dengan 3 kali dari kebutuhan.
Daerah irigasi yang beralih fungsi menjadi daerah pemukiman dan industri
Menurut perkiraan INUDS (Indonesian National Urban Develompment Study) yang dikutip dari bank dunia selam kurun waktu 1980-1985, areal perkotaan di Indonesia secara fisik bertambah luas sebanyak 367.500 Ha atau kira-kira 25.100 Ha per tahun, dimana 60% perkembangan terjadi di Jawa, 20% di Sumatra, dan 20% di Kawasan Timur. Perkiraan ini memberikan kecenderungan bahw wilayah perkotaan di Jawa akan bertambah luas 15.000 Ha pertahun, disamping iti perluasan untuk pembangunan jalan dan industriakan membutuhkan lahan kira-kira 40.000 Ha pertahun. Jauh lebih lagi sampai dengan 2010 di Jwa akan ada 390.000 Ha (13,6%) dari 3,4 juta Ha sawah irigasi yang potensial untuk dikonversi menjadi lahan non-pertanian karena letaknya yang strategis didekat pusat pertumbuhan industri maupun pemukiman.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah di jabarkan maka dapat disimpulkan bahwa permasalaha yang terjadi terhadap sumber daya air disebabkan dua faktor yaitu permasalah yang terjadi ditinjau dari sisi pasokan air serta sisi penggunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar