Halaman

Minggu, 30 Desember 2018

TUGAS 2 PSDA

MASALAH SUMBER DAYA AIR

Air merupakan faktor terpenting dalam kehidupan di muka bumi ini. Dari air bermula kehidupan di dunia oleh karenanya peradaban tumbuh dan berkembang. Sederhananya, tanpa air peradaban akan surut dan bahkan kehidupan akan musnah karena bumi akan menjadi sebuah bola batu dan pasir raksasa yang luar biasa panas, masif dan mengambang di alam raya menuju kemusnahan. Air menopang kehidupan manusia, termasuk kehidupan dan kesinambungan rantai pangan makhluk di muka bumi. Karena itulah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan bahwa air merupakan hak asasi manusia; artinya setiap manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian air.
Berkurangnya daerah hijau terkait mengenai penggunaan lahan di daerah perkotaan juga menjadi pemicu rendahnya kualitas air. Penggunaan lahan diartikan sebagai setiap bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik materil maupun spiritual.
Menurunnya kualitas dan kuantitas air akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan hidup, agar pemanfaatan air dapat optimal tanpa menimbulkan dampak negatif, maka dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diperlukan panduan perencanaan pendayagunaan air sebagai acuan dalam perencanaan pendayagunaan air yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang meliputi kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan air.
PEMBAHASAN
Permasalahan SDA Dari Sisi Pasokan Air
Pengaruh global climate change
Pengaruh global climate change (efek rumah kaca), pemanasan global dan semacamnya menyebabkan semakin sering dan semakin besarnya intensitas “extreme climate events” sebagaimana dua kejadian yang berlawanan yang kita alami akhir-akhir ini yaitu LaNina (fenomena/curah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam kurun waktu lama di suatu tempat) dan ElNino (fenomena kekeringan yang belangsung dalam kurun waktu lama di sutu daeran).
Kerusakan DAS
Semkin meluasnya degradasi DAS dan sekin tingginya sedimen tasi akibat pembabatan hutan dan praktek pertanian serta perkebunan yang tidak mengikuti aspek konservasi tanah dan air yang didorong oleh tekanan kependudukan dan meningkatnyakegiatan ekonomi dan tata guna tanah serta tata ruang yang tidak kondusif.
Kerusakan sumber air
Menyempitnya sungai-sungai karena tingginya tingkat kandungan lumpur akibat erosi dan sedimentasi yang disebabkan rusaknya DAS maupun akibat sampah yang menyempit akan menyebabkan melimpahnya aliran air sungan di waktu banjir melanda. Adanya situ-situ yang dikonversi menjadi daerah pemukiman menyebabkan semakin menurunnya resapan untuk “recharge” air tanah. Tercemarnya sumber-sumber air seperti sungai, danau, dan waduk oleh limbah indutri, penduduk, maupun pertanian.
Krisis air
Semakin meningkatnya kekurangan air dan konflik antara pemakai tentang penggunaan air yang terjadi terutama pada musim kemarau di daerah-daerah rawan air meskipun siklus hujan relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena disatu sisi pasokan air alamiah (curah hujan) relatif sama tapi kualitas air yang secara alamiah mengalir di sungai menurun akibat menurunnya fungsi resapan dari DAS serta pencemaran air sungai akibat perilaku bahwa sungai adalah tempat pembuangan sampah yang paling mudah di jumpai. Disisi lain, kebutuhan air semakin meningkat akibat pertumbuhan ekonomi, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pasokan air dan kebutuhan akan air.
Pencemaran air tanah
Pada beberapa tempat air tanah telah tercemar oleh intrusi air laut dan limbah domestik dan industri. Hal ini akanmemgahayakan penduduk yang menggunakannya sebagi air minum serta air untuk mandi.
Ancaman hujan asam
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hujan asam terjadi karena polusi di udara telah mencapai ambang yang membahayakan dan ketika hujan turun maka air yang ada pada DAS, danau, waduk dan sebagainya yang ada pada kawasan terjadinya hujan akan tercemar zat kimia berbahaya yang terkandung dalam hujan asam. Fenomena ini biasanya terjadi di kota-kota besar.

Permasalahan Dari Sisi Penggunaan
Dampak pertambahan penduduk
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah penduduk pastinya menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinnggi. Hal ini dapat mengakibatkan tanah atau lahan sebagai peresapan air semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman dan lahan pertanian.
Setiap tahunnya, hutan dibuka untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman. Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang alami telah ditebang ataurusak parah. Hal ini tentunya mengakibatkan banyaknya tanaman yang mati dan tidak dapat lagi menyanggah tanah sehingga terjadi longsor serta tidak ada lagi daerah serapan yang mampu menyerap air sehingga terjadilah bencana banjir.
Dampak pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang dimanifestasikan dalam meningkatnya kegiatan industri, jasa dan perkotaan memerlukan dukungan dari berbagai sektor diantaranya penyedia air baku. Kebutuhan akan air baku untuk keperluan industri, jasa, dan perkotaan diperkirakan akan meningkat sebesar 2 sampai dengan 3 kali dari kebutuhan.
Daerah irigasi yang beralih fungsi menjadi daerah pemukiman dan industri
Menurut perkiraan INUDS (Indonesian National Urban Develompment Study) yang dikutip dari bank dunia selam kurun waktu 1980-1985, areal perkotaan di Indonesia secara fisik bertambah luas sebanyak 367.500 Ha atau kira-kira 25.100 Ha per tahun, dimana 60% perkembangan terjadi di Jawa, 20% di Sumatra, dan  20% di Kawasan Timur. Perkiraan ini memberikan kecenderungan bahw wilayah perkotaan di Jawa akan bertambah luas 15.000 Ha pertahun, disamping iti perluasan untuk pembangunan jalan dan industriakan membutuhkan lahan kira-kira 40.000 Ha pertahun. Jauh lebih lagi sampai dengan 2010 di Jwa akan ada 390.000 Ha (13,6%) dari 3,4 juta Ha sawah irigasi yang potensial untuk dikonversi menjadi lahan non-pertanian karena letaknya yang strategis didekat pusat pertumbuhan industri maupun pemukiman.

KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah di jabarkan maka dapat disimpulkan bahwa permasalaha yang terjadi terhadap sumber daya air disebabkan dua faktor yaitu permasalah yang terjadi ditinjau dari sisi pasokan air serta sisi penggunaannya.

Senin, 17 Desember 2018

TUGAS 9 ETIKA PROFESI

HAK dan KEWAJIBAN INSINYUR

Hak adalah kewenangan ataupun kekuasaan untuk melakukan/membuat/menilai sesuatu sesuai dengan ketentuan/perundangan yang berlaku. Kewajiban  adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan nilai/perundangan yang berlaku.

Insinyur adalah seseorang yang dalam melaksanakan profesinya menggunakan pengetahuan matematika dan pengetahuan alam, yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman dan pelatihan, untuk secara ekonomis mengubah dan mengembangkan suatu bahan, energi dan berbagai sumber daya yang berasal dari alam, menjadi produk lain demi kepentingan kesejahteraan, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan umat manusia.

A.     Tanggung Jawab Profesional

Karakteristik sebuah profesi adalah persyaratan bahwa profesional harus menjaga informasi tertentu tentang rahasia atau kepentingan klien. Beberapa informasi engineering harus dijaga kerahasiaannya sebab kebanyakan informasi tentang bagaimana suatu bisnis dijalankan, produk dan pemasoknya, langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Contoh: rahasia info medis pasien, info klien hukun, desain produk perusahaan.

Tingkat kerahasiaan sebuah informasi juga tergantung karakter bisnis/kegiatan satu perusahaan atau lembaga. Contoh: Industri Pertahanan milik pemerintah lebih ketat daripada Industri Consumer Good.

Seharusnya, seorang insinyur diwajibkan untuk tetap merahasiakan informasi, bahkan setelah pindah ke perusahaan baru di bidang sama. Walaupun di dalam prakteknya, hal ini sulit dilakukan karena seorang insinyur  membawa semua pengetahuan yang mungkin dianggap rahasia oleh perusahaan terdahulu.  Pengadilan sudah mempertimbangkan isu ini dan telah berusaha mencari keseimbangan antara kepentingan dan hak dari individu dan perusahaan saling bersaing. Perusahaan berhak merahasiakan informasinya dari pesaing-pesaingnya. Beban untuk menjamin kedua kepentingan yang bersaing ini diakui dan dipertahankan terletak di pundak para insinyur.


B.      Konflik Kepentingan

Konflik kepentingan timbul ketika sebuah keinginan, jika diikuti, dapat membuat seorang profesional tidak memenuhi salah satu kewajibannya (Martin dan Schinzinger, 2000). Contoh: Insinyur yang bertanggungjawab dalam pembangunan jaringan Perusahaan memiliki saham pada salah satu perusahaan supplier. Menurut Harris, Pritchard, dan Rabbins, ada 3 jenis konflik kepentingan:

a)      Konflik kepentingan aktual yang mengkompromikan penilaian engineering dan objektif.
b)      Konflik kepentingan potensial yang mudah berubah menjadi konflik kepentingan aktual.
c)       Konflik kepentingan yang muncul karena suatu situasi, di mana bila insinyur dibayar berdasarkan persentase biaya desain.

Cara yang baik untuk menghindari konflik kepentingan yaitu dengan mengikuti petunjuk kebijakan perusahaan. Jika tidak ada, kebijakan seperti ini, maka, dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari asisten atau manajer. Jika kedua pilihan ini tidak ada, maka tindakan terbaiknya yaitu dengan mempelajari motif dan menggunakan teknik penyelesaian etika. Akhirnya, kita dapat melihat pernyataan-pernyataan dalam kode etik profesional yang semuanya malarang konflik kepentingan.


C.      Etika Lingkungan

        Insinyur bertanggung jawab atas terciptanya teknologi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan insinyur juga harus berusaha menemukan solusi terhadap masalah yang ditimbulkan oleh teknologi modern. Pergerakan perlindungan lingkungan membangkitkan kesadaran di antara para insinyur bahwa mereka mempunyai tugas untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk membantu melindungi lingkungan.

Hal yang mendasar dalam membicarakan isu-isu etika dalam teori lingkungan adalah suatu kesimpulan tentang status moral lingkungan. Salah satu cara untu mengeksplorasi status moral lingkungan adalah mencoba menjawab beberapa pernyataan tentang tempat manusia dalam lingkungan kita.  Salah  satu bentuknya status moral lingkungan yaitu pandangan yang menyatakan bahwa manusia hanyalah salah satu komponen lingkungan dan semua komponen memliki status moral yang sama. Oleh karena itu, tugas terpenting yang harus dilakukan semua orang adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan biosfer yang sehat demi kepentingannya sendiri.

Tanpa memperhatikan tujuan, terdapat berbagai pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Pendekatan-pendekatan ini meniru pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan.

Pendekatan pertama kadang-kadang disebut sebagai pendekatan tak sadar biaya (Martin dan Schinzinger, 2000),di mana biaya tidak diperhitungkan, tetapi lingkungan harus dibuat sebersih mungkin dan degradasi lingkungan dalam tingkat apapun tidak diterima. Pendekatan ini sulit dilakukan,terutama dalam masyarakat urban modern.

Pendekatan kedua didasarkan pada analisis biaya-manfaat, yang diturunkan dari utilitarianisme, di mana masalah dianalisis menyangkut masalah yag didapat dari pengurangan polusi-peningkatan kesehatan manusia. Biaya dan dan manfaat ditimbang untuk menentukan kombinasi optimum. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mencapai keseimbangan manfaat polusi secara ekonomi dengan kesehatan atau pertimbangan lingkungan.

Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan pendekatan biaya-manfaat yakni asumsi implisit dalam analisis biaya-manfaat, sulit untuk menilai biaya dan manfaat secara akurat, dan tidak benar-benar memperhitungkan siapa yang mengeluarkan biaya dan siapa yang menerima manfaat.

Kode etik profesional memberi tahu kita untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dan lingkungan.jadi, jelas bahwa insinyur mempunyai tanggung jawab untuk menjamin bahwa pekerjaan mereka sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang paling aman bagi lingkungan.

Sebagai profesional, insinyur mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang isu-isu moral seperti isu lingkungan. Seorang insinyur tidak boleh dipakasa perusahaannya untuk mengerjakan proyek yang menurutnya mempunyai masalah etika, termasuk yang berdampak buruk pada lingkungan.

Prinsip dasar kode etik engineering profesional menyatakan bahwa seorang insinyur tidak boleh membuat keputusan dalam bidang yang bukan merupakan keahliannya. Insinyur seharusnya meminta nasehat dari orang lain yang memiliki pengetahuan untuk mambantu menganalisis dan memahami konsekuensi lingkungan dari suatu proyek yang mungkin terjadi.


D.     Hak – Hak Profesional


Insinyur juga   mempunyai hak berjalan seiring dengan tanggung jawabnya. Ada hak-hak individual yang tidak memperhatikan status profesional, termasuk hak privasi, hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan di luar pekerjaan, hak untuk secara rasional mengajukan keberatan atas kebijakan perusahaan tanpa merasa takut akan hukuman, dan hak untuk melakukan protes.



Hak insinyur yang paling mendasar adalah hak keadaran moral profesional (Martin dan Schinzinger, 2000). Hak ini mencakup hak untuk melakukan penilaian ini dengan cara beretika. Hak kesadaran moral profesional bisa memiliki banyak aspek. Aspek ini mungkin disebut sebagai “Hak Penolakan Berdasarkan Moral” (Martin dan Schinzinger, 2000). Hak ini merupakan hak untuk menolak untuk terlibat dalam perilaku tidak etis.

Minggu, 09 Desember 2018

TUGAS 8 ETIKA PROFESI

PERSAMAAN dan PERBEDAAN DARI MASING-MASING KODE ETIK PROFESI

Persamaan:
    • Setiap profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi. 
    • Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan.
    • Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
    • Adanya proses lisensi atau sertifikat.
    • Adanya organisasi.
    • Otonomi dalam pekerjaannya.
Perbedaan:
Hanya ada beberapa kode etik memiliki  majelis yang bertugas mengadili apabila terjadi pelanggaran kode etik oleh anggotanya.

TUGAS 8 ETIKA PROFESI

KEPENTINGAN PROFESI DAN PUBLIK

Kepentingan profesi

Berkaitan dengan bidang pekerjaan yg telah dipilih seseorang sangatlah penting menjaga profesional dikalangan masyarakat ataupun klien. Dengan kata lain pandangan utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yg dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai kesadaran diri yg tinggi, profesi dengan mudahnya dapat disalah gunakan oleh orang yg tidak bertanggung jawab.

Kepentingan publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Salah satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yg dilayani anggota secara keseluruhan.

TUGAS 8 PSDA

INFRASTRUKTUR KEAIRAN

A. Bangunan pengaturan sungai

Pada umumnya perancangan bangunan sungai dilakukan untuk menunjang kegiatan perencanaan perairan, yg dibagi menjadi :
  1. Perencanaan pengaturan sungai.
  2. Perencanaan pemanfaatan air sungai.
  3. Perencanaan pengembangan wilayah.
  4. Perencanaan perbaikan lingkungan sungai.
  5. Perencanaan aliran sungai.
Yang dimaksud bangunan sungai antara lain bendungan, tanggul, pelindung tebing pengendali dasar dan pilar jembatan.

B. Bangunan pengendali sedimen

Usaha untuk memperlambat proses sedimentasi yaitu :
  1. Bendung penahan dibangun di hulu yg berfungsi memperlambat aliran sungai.
  2. Bendung pengatur untuk mengatur jumlah sedimen sehingga sedimen yg mengalir ke hilir tidak berlebihan.
  3. Bendung konsolidasi berfungsi mengendalikan endapan didasar sungai.
C. Bangunan utama

Bangunan utama bertujuan sebagai penyadap dari sumber air untuk dialirkan, berdasarkan sumber air bangunan utama dapat diklasifkan sebagai berikut :
  1. Bendung yaitu bangunan air yg dibangun melintang sungai dengan tujuan meninggikan elevasi muka air sungai.
  2. Pengambilan bebas yaitu bangunan pada tepi untuk menyadap air sungai dan dialirkan ke daerah irigasi.
  3. Pengambilan dari waduk, salah satu fungsi waduk adalah menampung air pada saat terjadi kelebihan air dan mengalirkan air saat kekurangan air.
  4.  Stasiun pompa menjadi pilihan apabila upaya penyadapan air secara gravitasi tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Senin, 03 Desember 2018

TUGAS ETIKA PROFESI

SIKAP DAN CIRI PROFESIONALISME

Profesionalisme dapat membawa Anda meraih kesuksesan di tempat kerja. Kurangnya sikap profesional justru dapat membahayakan karir Anda. Berikut ini sikap profesional yang penting diterapkan di tempat kerja.

1. Tepat Waktu
Ketepatan waktu adalah elemen penting dari profesionalisme. Jadi, pastikan Anda bukan orang terakhir yang datang ke kantor. Menjadi orang yang tepat waktu tak akan merugikan Anda.

2. Kompeten
Kompeten di tempat kerja tidak hanya akan membantu Anda dalam penilaian kinerja selanjutnya. Tetapi hal ini juga untuk menyampaikan citra Anda yang baik kepada rekan kerja.

3. Menghargai Deadline
Ketika Anda diberikan tugas dengan batasan waktu tertentu, sebaiknya kerjakanlah dengan baik. Usahakan Anda bisa menyelesaikannya
sebelum deadline yang telah ditentukan. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda merupakan pekerja yang rajin dan menghargai tenggat waktu yang diberikan.

4. Mengembangkan Integritas
Kejujuran dan integritas merupakan keunggulan dari seorang profesional. Bagaimana bisa Anda mengharapkan rekan kerja untuk mempercayai Anda dengan sesuatu yang penting, jika Anda tidak memiliki integritas?

5. Bersikap Sopan
Ini adalah hal yang sangat penting jika Anda ingin tetap profesional di tempat kerja. Ketika berbicara di telepon dengan rekan kerja, pastikan bahwa suara Anda tidak terlalu keras dan tidak terlalu kecil.

6. Menghormati Rekan Kerja
Jangan berharap dihormati di kantor, jika Anda tidak menghormati rekan kerja lainnya. Jika memang jabatan Anda lebih tinggi ketimbang rekan ditempat kerja, maka jangan sampai Anda memandang rendah mereka. Hormatilah rekan kerja, dengan begitu mereka akan melakukan hal yang sama kepada Anda.



7. Jangan Membawa Pekerjaan Pribadi ke Tempat kerja
Jika memang Anda memiliki tugas di luar pekerjaan, sebaiknya jangan di bawa-bawa ke tempat kerja. Jika membawanya, itu hanya akan membuat Anda terkesan tidak profesional.

8. Perhatikan Penampilan
Anda tidak perlu terlihat seperti supermodel di tempat kerja. Tapi setidaknya, Anda berpakaian rapi dan sopan. Jadi sebaiknya perhatikan kembali penampilan Anda.


Ciri-Ciri Profesionalisme
  • Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi
  • Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  • Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
  • Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Minggu, 02 Desember 2018

TUGAS 5 PSDA

PERMASALAHAN DAS di INDONESIA

1. Tekanan pencemaran air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

  • Meningkatnya kandungan nautrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
  • Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. 
  • Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkir listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  • Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum.
  • Pencemaran air oleh sampah.
  • Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.

Akibat yg ditimbulkan dari pencemaran air.

  • Dapat menyebabkan banjir.
  • Erosi.
  • Kekurangan sumber air.
  • Dapat membuat sumber penyakit.
  • Tanah Longsor.
  • Dapat merusak Ekosistem sungai.
  • Kerugian untuk Nelayan.

2. Kurang terpadu dalam mengelola DAS

Beberapa masalah DAS yang tercatat antara lain: 
  • Degradasi hutan akibat illegal logging dan perambahan hutan tidak terkendali untuk permukiman, pertanian, industry, dan sebagainya.
  • Luasnya lahan kritis akibat intensitas penggunaan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip konservasi tanah dan air.
  • Erosi, longsor dan sedimentasi yang mengancam pendangkalan sungai, situ dan waduk.
  • Pencemaran air akibat limbah industry dan domestic.
  • Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hulu DAS dan sekitar bantaran sungai pada umumnya masih rendah.
  • Masih tumpang tindihnya peraturan perundangan antar sector.
  • Koordinasi dan sinergitas kebijakan, program dan kegiatan antar lembaga yang belum berjalan baik.
  • Belum adanya master plan pengelolaan DAS sebagai pedoman.
  • Belum adanya system informasi terpadu dalam pengelolaan DAS.
  • Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DAS.
  • Keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan konservasi, rehabilitasi lahan, pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan.
3. Monopoli pengolaan SDA

Monopoli pengolaan SDA dapat berimbas pada.

  • Melemahnya ketahanan pangan.
  • Kurangnya penyediaan air untuk keperluan rumah tangga.